Asam Asetat atau sering juga disebut asam cuka merupakan senyawa organik golongan asam alkanoat. Asam asetat mempunyai rumus kimia C2H4O2 atau sering ditulis CH3COOH.
Standarisasi atau pembakuan asam asetat dapat dilakukan dengan menggunakan larutan baku sekunder NaOH 0,1 M.
Sebelum melakukan pembakuan/standarisasi yaitu membuat larutan asam asetat yang akan dibakukan. contoh pada artikel ini yaitu pembakuan asam asetat 0,1 M ( 0,1 N ).
Pembuatan 1 Liter Asam Asetat 0,1 M ( 0,1 N )
- Siapkan aquades kira-kira 900 ml, masukkan ke dalam labu takar 1000 ml.
- Pipet 6 ml asam asetat glasial kemudian masukkan ke dalam labu takar yang berisi aquades tadi.
- Tambahkan aquades sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
- Larutan asam asetat 0,1 M siap digunakan.
Pembakuan/ Standarisasi Asam Asetat 0,1 M
- Erlenmeyer 250 ml
- Pipet ukur 25 ml
- Buret dan statif
- Asam asetat 0,1 M
- Indikator PP
- Larutan baku NaOH 0,1 M
- Pipet 25 ml asam asetat 0,1 M dari kemasan, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml.
- Tambahkan 2-3 tetes indikator PP
- Siapkan larutan baku NaOH 0,1 M dan masukkan ke dalam buret.
- Titrasi larutan asam asetat 0,1 M dengan NaOH 0,1 M. Hentikan titrasi jika sudah terjadi perubahan warna ( merah muda ) dan warna yang muncul tidak menghilang ( selama 15 detik ) oleh pengocokan.
- Catat volume NaOH 0,1 M.
- Ulangi langkah 1- 4 sebanyak 2 kali. Hitung volume rata-rata pemakaian larutan baku NaOH 0,1 M.
DAFTAR PUSTAKA
Standarisasi / Pembakuan Asam Asetat
PENETAPAN KADAR ABU DAN C-ORGANIK
- Neraca analitik
- Cawan porselen
- Desikator
- Furnace
- Sampel pupuk bekas penetapan kadar air ( Penetapan kadar air pupuk ) dimasukkan ke dalam furnace.
- Sampel mula - mula diabukan pada suhu 300 ºC selama 1,5 jam dan selanjutnya pada suhu 550 - 600 ºC selama 2,5 jam. Matikan furnace dan biarkan semalam. ( perhatian : furnace tidak boleh langsung dibuka setelah dimatikan, harus menunggu esok hari karena akan menyebabkan kerusakan pada furnace )
- Dinginkan sampel dalam desikator dan timbang. ( catat sebagai d )
- a = berat cawan kosong
- b = berat cawan yang berisi sampel
- c = berat cawan yang berisi sampel setelah di oven
- d = berat cawan yang berisi sampel setelah di furnace
- berat cawan kosong (a) = 18,5341 gram
- berat cawan kosong + sampel (b) = 20,8049 gram
- berat cawan yang berisi sampel setelah di oven (c) = 20,6216 gram
- berat cawan yang berisi sampel setelah di furnace (d) = 19,4132 gram
DAFTAR PUSTAKA
Penetapan Kadar Abu dan C-Organik Pada Pupuk Organik
Kadar air adalah presentase kandungan air dalam suatu bahan seperti tanah, pupuk, bahan pangan pertanian, bebatuan, dan sebagainya.
Penetapan Kadar Air Pupuk Organik
- Neraca analitik
- Botol timbang
- Oven
- Desikator
- Nyalakan timbangan dan tekan zero, tunggu sampai angka menunjukkan 0,0000 gram. Letakkan botol timbang ke dalam pan dan catat berat kosong botol timbang ( catat sebagai a ).
- Tambahkan sampel pupuk kira-kira mempunyai berat 2 - 5 gram ke dalam botol timbang. Catat berat botol timbang yang berisi sampel pupuk ( catat sebagai b ).
- Kemudian masukkan ke dalam oven dan dikeringkan selama semalam pada suhu 105 ºC.
- Dinginkan dalam desikator dan timbang ( catat sebagai c ).
- Simpan sampel ini untuk penetapan kadar abu dan bahan organik dengan cara pengabuan.
DAFTAR PUSTAKA
PENETAPAN KADAR AIR PADA PUPUK ORGANIK
Bagi yang bekerja di Laboratorium pasti sudah terbiasa yang namanya membuat larutan, baik larutan pekat maupun larutan encer. Dalam membuat larutan encer untuk mempercepat pembuatan biasanya menggunakan pengenceran dari larutan pekat atau yang sudah tersedia di laboratorium.
Pada artikel ini saya akan membahas bagaimana cara membuat larutan HCl 0,5 N apabila larutan yang tersedia di laboratorium adalah HCl 25 %.
Membuat 500 ml Larutan HCl 0,5 N dari HCl 25%
- Pipet 30,7 ml HCl 25%, masukkan ke dalam labu takar 500 ml yang sudah diisi aquades kira-kira 200 ml. Gojog sebentar. Tambahkan aquades sampai tanda batas pada labu takar. Gojog hingga homogen.
- Pindahkan larutan ke dalam botol reagen berwarna coklat, tutup rapat dan beri label.
- HCl 0,5 N siap digunakan.
Contoh :
Membuat Larutan HCl 0,5 N dari HCl 25 %
Artikel kali ini saya akan menulis tentang alat optilab yang mencakup pengertian optilab, kegunaan optilab, cara menggunakan optilab, dan cara kalibrasi optilab.
Pengertian Optilab
Kegunaan Optilab
Kegunaan dari alat optilab yaitu :
- Dapat menampilkan objek yang sedang diamati di bawah lensa objektif ke layar monitor.
- Dapat mengambil gambar yang sedang diamati.
- Dapat merekam/ video gambar yang sedang diamati.
- Dapat menandai hasil gambar dengan panah atau teks.
- Dapat menghitung objek dan melakukan pengukuran.
- Dapat memberi garis skala.
Cara Menggunakan Optilab
Optilab dilengkapi dengan dua macam software atau perangkat lunak yaitu optilab viewer dan image raster. Optilab viewer berfungsi untuk mengamati gambar dengan beberapa perbesaran, mengambil gambar, dan merekam gambar yang sedang diamati. Sedangkan image raster berfungsi untuk mengedit gambar hasil capture oleh optilab viewer. Image raster dilengkapi dengan beberapa menu fungsi yaitu untuk menghitung jumlah objek, pengukuran panjang, pengukuran luasan bidang objek, dan untuk kalibrasi pengukuran.
Langkah- langkah menggunakan optilab :
- Pastikan software sudah terinstal dikomputer ( optilab viewer dan image raster ).
- Nyalakan komputer dan mikroskop.
- Buka "optilab viewer " pada tampilan desktop.
- Letakkan preparat sampel pada mikroskop. Atur fokus, cahaya, dan perbesaran yang diinginkan.
- Apabila sudah didapatkan objek yang diamati klik " capture " untuk mengambil gambar dan klik "video" apabila ingin merekam hasil yang diamati. Simpan hasil capture di lokal drive PC, laptop, atau notebook.
- Buka " image raster" apabila ingin mengukur panjang dan menghitung jumlah objek.
Contoh pengambilan gambar dengan optilab
Cara Kalibrasi Pengukuran Optilab
Cara kalibrasi optilab yaitu :- Buka " image raster " pada tampilan desktop
- Kemudian buka gambar mikrometer hasil capture dari optilab viewer ( sesuai perbesaran yang diinginkan : 4x, 10x, 40x, 100x )
- Klik " calibrate " pada menu di samping kiri
- Klik perbesaran yang diinginkan ( 4x, 10x, 40x, 100x ) pada menu disamping kanan, kemudian klik "calibrate".
- Setelah itu akan muncul pilihan " use image from current scene " atau " use other image ". Karena gambar sudah ada maka pilih " use image from current scene " kemudian klik " next ".
- Klik mikrometer, geser dari ujung sampai ke ujung dan mikrometer akan ke blok warna merah.
- Jika 1 div = 0,01 mm = 10 mikrometer, maka jarak dari ujung ke ujung pada mikrometer adalah 1000 mikrometer, maka pada distance diisi nilai 1000 mikrometer = 1 mm. Kemudian klik " next "
- Klik " Finish Calibration (obtain Y-axis value from X-axis calibration value)", kemudian klik " next "
- Yang terakhir klik " I'm done. Save the result of this session", kemudian klik "finish".
Optilab | Cara Menggunakan dan Kalibrasi Optilab
Hidrogen peroksida merupakan senyawa kimia berbentuk cairan bening dengan rumus kimia H2O2. Nama lain dari hidrogen peroksida yaitu dioksidan, oksidanil, asam perhidroksat, dihidrogen dioksida, dan perhydrol.
Hidrogen peroksida bersifat korosi, pengoksidasi, dan berbahaya apabila tertelan atau terhirup. Menghirup H2O2 dengan konsentrasi di atas 10% dapat menyebabkan iritasi paru. Gunakan pelindung mata/ wajah, masker, dan sarung tangan saat menngunakan bahan kimia tersebut. Segera cuci tangan setelah selesai menggunakan bahan kimia tersebut.
Hidrogen peroksida sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, kering, ventilasi yang baik, dan jauhkan dari zat yang mudah terbakar. Hidrogen peroksida harus disimpan dalam wadah gelap/ tak tembus cahaya karena bahan ini mudah rusak ketika terkena cahaya.
Hidrogen peroksida digunakan untuk zat pemutih, antiseptik, dan sebagai oksidator. Di laboratorium, hidrogen peroksida sering dijumpai dengan konsentrasi 30 % ( untuk yang pro analyst ) atau 50 % ( untuk yang teknis ). Untuk penggunaan umumnya digunakan konsentrasi 3 %.
Untuk membuat hidrogen peroksida 3% dilakukan dengan pengenceran hidrogen peroksida 50%. Bagaimana cara membuatnya? Mari disimak!
Cara Membuat Hidrogen Peroksida (H2O2) 3% dari Hidrogen Peroksida 50%
Untuk membuatnya sangat mudah yaitu dengan menggunakan rumus pengenceran. Misal akan membuat 100 ml H2O2 3%
Rumus pengenceran :
K1 x V1 = K2 x V2
Dimana :K1 = Konsentrasi pekat
** Cara Membuat :
Pipet H2O2 50% sebanyak 6 ml. Masukkan dalam labu takar 100 ml, tambahkan aquades sampai tanda batas ( aquades 94 ml ). Gojog hingga homogen. Pindahkan dalam botol coklat dan tutup rapat. Beri label. Hidrogen peroksida 3% siap digunakan.
Cara Membuat Hidrogen Peroksida 100 ppm dari Hidrogen Peroksida 3%
Diketahui bahwa H2O2 3% = 30.000 ppm.
Misal akan membuat 1000 ml ( 1 liter )
Dengan menggunakan rumus pengenceran :
** Cara Membuat :
Pipet H2O2 3% sebanyak 3,3 ml. Masukkan dalam labu takar 1000 ml, tambahkan aquades sampai tanda batas ( aquades 996,7 ml ). Gojog hingga homogen. Pindahkan dalam botol coklat dan tutup rapat. Beri label. Hidrogen peroksida 100 ppm siap digunakan.
Cara Pengenceran Hidrogen Peroksida
Cara Membuat 1000 ml Larutan NaOH 0,1 N dari NaOH 40%
- Pipet 10 ml NaOH 40%, masukkan ke dalam labu takar 1000 ml.
- Tambahkan aquades sampai tanda batas ( sampai volume 1000 ml ). Gojog hingga homogen.
- Pindahkan ke dalam botol reagen plastik dan beri label.
- NaOH 0,1 N siap digunakan.