Sebuah laboratorium pasti tidak lepas dari alat dan bahan kimia. Banyak jenis bahan kimia yang ada di laboratorium. Bahan kimia di laboratorium memiliki tingkat bahaya yang berbeda-beda. Beberapa bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan memerlukan penanganan yang khusus.
Berikut bahan kimia di laboratorium yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena sifatnya yang dapat menganggu kesehatan.
1. Asam Sulfat ( H2SO4 )
Asam Sulfat/ Sulphuric Acid dengan rumus kimia H2SO4 merupakan asam mineral kuat yang berbentuk cairan kental seperti minyak, tidak berwarna, dan tidak berbau.
Bahan kimia ini bersifat korosif dan akan menimbulkan luka seperti luka bakar apabila mengenai jaringan kulit. Apabila akan menggunakan bahan kimia ini lakukan di dalam lemari asam, gunakan kacamata pelindung, sarung tangan, dan pelindung muka. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.
Untuk pengenceran asam sulfat selalu tambahkan asam sulfat secara perlahan-lahan ke dalam air ( bahan pengencer ) dan jangan terbalik menambahkan air ke dalam asam. Air mempunyai massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan air mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan mendidih dan bereaksi dengan keras.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena asam sulfat pekat adalah guyur bagian yang terkena asam sulfat dengan air yang mengalir selama 10-15 menit. Hal ini bertujuan untuk mendinginkan jaringan disekitar luka dan mencegah adanya kerusakan sekunder.
2. Asam Klorida ( HCl )
Asam Klorida/Hydrochloric Acid dengan rumus kimia HCl merupakan asam kuat yang berbentuk cairan bening, tidak berbau, dan berasap.
Asam klorida ini bersifat korosif, dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar. Sangat berbahaya jika tertelan. Hindari uap atau asapnya. Apabila akan menggunakan bahan kimia ini lakukan di dalam lemari asam. Gunakan kacamata pelindung, sarung tangan, jas laboratorium, dan pelindung muka untuk menghindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.
Untuk pengenceran sama seperti pada asam sulfat. Selalu tambahkan asam klorida ke dalam air ( aquadest ) dan jangan terbalik.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena bahan kimia ini adalah :
1. Apabila terkena kulit, segera basuh kulit dengan air mengalir selama 15 menit.
2. Apabila terkena mata, basuh mata dengan air mengalir paling sedikit 15 menit. Buka tutup pelupuk mata beberapa kali dan cari bantuan medis.
3. Apabila terkena pernafasan, segera cari udara segar, jika tidak bisa bernafas berikan pernafasan buatan atau oksigen.
Untuk membersihkan tumpahan asam klorida yaitu serap tumpahan dengan lap basah, kemudian buang dalam tempat sampah kimia. Netralkan dengan basa lemah.
BACA JUGA : Simbol Bahan Kimia Berbahaya
3. Asam Nitrat
Asam Nitrat/ Nitric Acid merupakan senyawa kimia yang berbentuk cairan bening, tidak berwarna, dan sedikit berasap. Pada suhu ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning. Rumus kimia asam nitrat yaitu HNO3.
Asam Nitrat bersifat korosif, menyebabkan luka bakar apabila kontak dengan bahan ini. Lakukan di dalam lemari asam apabila akan menggunakan bahan kimia ini dan gunakan kacamata pelindung, sarung tangan dan jas laboratorium. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan ini.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena asam nitrat adalah basuh bagian yang terkena asam nitrat dengan air yang mengalir selama 15 menit. Apabila terhirup, segera cari udara segar. Jika kesulitan bernafas gunakan oksigen atau pernafasan buatan.
4. Natrium Hidroksida
Natrium Hidroksida/ Sodium Hydroxide dengan rumus kimia NaOH merupakan senyawa kimia anorganik yang berbentuk butiran atau pelet berwarna putih.
Natrium hidroksida bersifat higroskopis/ mudah larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan. Bahan kimia ini dapat merusak jaringan tubuh yang menyebabkan luka bakar dan menyebabkan kebutaan permanen apabila kontak dengan mata. Gunakan jas laboratorium, sarung tangan pelindung, dan kacamata pelindung saat membuat larutan natrium hidroksida.
Segera cuci tangan setelah menggunakan bahan kimia ini dan segera basuh dengan air selama 15 menit apabila kontak dengan kulit.
Penyimpanan Natrium hidroksida sebaiknya disimpan pada tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi yang baik. Wadah harus tertutup rapat.
5. Amonia
Amonia dengan rumus kimia NH3 merupakan senyawa kimia dalam bentuk gas atau cair dengan bau tajam yang khas.
Menghirup amonia konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan sesak nafas. Amonia tidak mudah terbakar, dan merupakan bahan kimia yang beracun apabila terhirup.
Di Laboratorium biasanya digunakan amonia larutan 25%. Lakukan di dalam lemari asam apabila akan menggunakan bahan kimia ini dan gunakan sarung tangan pelindung, jas lab, dan pelindung muka. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.
BACA JUGA : Tata Tertib dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Itulah beberapa bahan kimia yang sering dijumpai di laboratorium yang perlu penanganan khusus dan hati-hati apabila akan menggunakan bahan kimia tersebut. Bukan berarti bahan kimia yang lain yang tidak disebutkan di atas tidak berbahaya ya. Hampir semua bahan kimia itu berbahaya. Selalu gunakan pelindung dan jas laboratorium apabila bekerja di laboratorium. Taati peraturan keselamatan kerja di laboratorium.
Sumber :
1. Wikipedia2. Buku " Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian" oleh Slamet Sudarmadji.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar